Di Ambang Kematian

Malam itu, aku merasa sangat lelah setelah seharian bekerja. Aku memutuskan untuk tidur lebih awal dari biasanya, berharap bisa mengisi kembali energiku yang terkuras.

Namun, tak disangka, di tengah tidurku, aku terbangun di sebuah tempat yang asing. Tempat itu gelap dan dingin, dengan aroma anyir yang tiba-tiba merebak di udara, membuatku mual.

Aku mencoba mengingat bagaimana bisa sampai di sana, namun ingatanku terhenti pada saat aku menutup mata di kamar tidurku. Pikiranku berkabut, mencoba merangkai kejadian.

Ketika mataku mulai menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku melihat bayangan-bayangan aneh bergerak di sekelilingku. Mereka tampak seperti sosok manusia, tapi tidak sepenuhnya nyata, berkelebat cepat di tepi pandanganku.

Aku mencoba untuk berteriak, tapi suaraku tertahan di tenggorokan. Rasa takut dan bingung menyerang, membuatku panik mencari jalan keluar dari tempat tersebut.

Tiba-tiba, salah satu bayangan itu mendekat dan berbisik di telingaku dengan suara serak, "Kamu belum seharusnya di sini."

Aku merasa ngeri. Bayangan itu tampak mengenalku, tetapi aku tidak mengenali sosok tersebut. Dengan gemetar, aku mulai berjalan, berusaha menjauhi bayangan-bayangan yang semakin banyak muncul.

Semakin dalam aku masuk ke dalam kegelapan, semakin jelas aku bisa mendengar bisikan-bisikan aneh dan melihat bayangan-bayangan yang tampak seperti menertawakanku. Suara mereka mengerikan, mengisi udara dengan keputusasaan.

Tiba-tiba, aku melihat cahaya terang di kejauhan. Dengan segala tenaga yang tersisa, aku berlari menuju cahaya tersebut, berharap menemukan jalan keluar dari mimpi buruk ini.

Sesampainya di sana, aku menemukan sebuah pintu tua yang tampak seperti satu-satunya jalan keluar. Tanpa berpikir panjang, aku membuka pintu itu dan tiba-tiba terbangun di ranjang rumah sakit, napasku tersengal.

Aku tersadar dengan keringat dingin mengalir di wajahku. Perawat yang melihatku bangun tampak terkejut dan segera memanggil dokter. Rasa lega bercampur kebingungan menyelimuti diriku.

Dokter menjelaskan bahwa aku baru saja mengalami mati suri selama beberapa jam. Mereka tidak menemukan detak jantung atau tanda-tanda kehidupan, namun tiba-tiba, aku kembali bernapas. Matanya menunjukkan keheranan yang mendalam.

Aku merasa lega namun bingung. Saat mencoba mengingat kembali pengalamanku, aku merasa bulu kudukku meremang. Kegelapan itu terasa sangat nyata, menghantui pikiranku.

Yang membuatku lebih ketakutan adalah saat aku melihat ke cermin di kamarku beberapa hari kemudian. Bayangan yang aku lihat di cermin bukan hanya diriku, tapi juga sosok gelap yang berdiri di belakangku, berbisik, "Kamu belum seharusnya di sini."

Aku menyadari bahwa tempat gelap itu bukan hanya mimpi buruk, tapi sebuah dimensi lain di antara hidup dan mati. Dan sekarang, bayangan-bayangan itu telah menemukan jalan ke dunia nyata, mengejarku, menunggu saat yang tepat untuk membawaku kembali ke kegelapan.

Randomize People